Solo Camp di Bunder
Malam itu, suasana di Bunder benar-benar sunyi dan penuh dengan hawa dingin yang menusuk hingga ke tulang. Kami mendapat tugas untuk melakukan solo camp, yaitu berkemah sendirian di tempat terbuka tanpa bantuan orang lain. Masing-masing dari kami membawa perlengkapan sendiri untuk bertahan semalaman, termasuk alat-alat sederhana dan perlengkapan untuk menjaga diri dari berbagai kemungkinan bahaya. Angin malam berhembus cukup kencang, membuat udara terasa semakin dingin dari biasanya. Di tengah kegelapan yang hanya diterangi cahaya rembulan, kami memulai petualangan yang tak terlupakan itu. Namun, ternyata tidak semua teman-temanku membawa perlengkapan yang lengkap. Banyak dari mereka yang lupa membawa selimut, padahal itu sangat penting untuk melindungi tubuh dari udara malam yang menusuk. Untung saja aku membawanya, sehingga aku bisa tidur dengan lebih nyaman meskipun tetap merasakan dinginnya udara malam. Setelah solo camp berakhir, kami saling berbagi cerita tentang pengalaman...